Rumah Joglo adalah rumah adat khas Jawa, yang masih menunjukkan nilai budaya yang amat kental dalam hal bentuk, struktur, tata ruang dan ragam hiasnya. Para orang Jawa, umumnya melihat Joglo sebagai sebuah mahakarya arsitektur tradisional Jawa, dan menganggap bangunan ini sangat sakral di Jawa.
Dulu kala, Joglo hanya dimiliki oleh kalangan terbatas saja. Walaupun tampilannya sederhana, tapi bahan baku dan proses pembuatan rumah ini cukup memakan biaya dan waktu yang banyak. Joglo pun dapat dijadikan acuan untuk menilai status sosial seseorang. Adapula yang engatakan bahwa yang terwujud dalam bangunan rumah tersebut merupakan simbol yang mewakili cara pandang dari penghuninya.
Baca Juga: 7 Bagian Rumah Adat Bali yang Memiliki Fungsi Filosofis
Bangunan Khas Rumah Joglo
Rumah Joglo umumnya punya bentuk persegi empat hampir menyerupai bujur sangkar. Rumah jenis ini juga hanya mempunyai empat tiang utama yang masing-masing mewakili arah angin, yaitu barat, utara, selatan dan juga timur.
Ada beberapa keunikan dari bangunan rumah adat Jawa Tengah ini, yaitu pendhopo, pringgitan dan omah ndalem atau omah njero.
Pendhopo, merupakan bagian dari Joglo yang biasanya dipakai menjamu tamu. Bagian inipun semakin banyak dijadikan inspirasi rumah modern minimalis, yang konsepnya ruangan terbuka.
Pringgitan, adalah bagian ruang tengah yang biasanya dipakai menerima tamu yang lebih dekat, seperti saudara ataupun keluarga. Definisi Pringgitan berarti wayang atau bermain wayang, memiliki bentuk atap kampung atau limasan. Pringgitan ini jadi ruangan yang menghubungkan pendhopo dan omah.
Sedangkan omah atau omah ndalem dan omah njero, merupakan ruangan tempat anggota keluarga berkumpul. Omah umumnya punya tata letak persegi panjang atau bentuk limasan yang punya lantai yang ditinggikan dan juga dilengkapi ornamen unik.
Selain pendhopo, pringgitan dan omah, adapula bagian bernama senthong, dan padepokan. Senthong merupakan bagian rumah Joglo yang berupa kamar dan terbagi jadi senthong kamar kanan, kiwa atau kamar kiri dan kamar tengah. Senthong umumnya adalah ruangan tertutup yang dipakai sebagai kamar untuk keperluan, seperti kamar tidur, kamar mandi, dapur, hasil pertanian dan yang lainnya. Namun, ada juga senthong secara tradisional yang jadi ruang pasangan pengantin baru, letaknya di tengah rumah yang dihias semewah mungkin.
Sedangkan padepokan adalah bagian yang jadi tempat untuk ibadah atau menenangkan diri. Ini merupakan tempat yang sakral untuk menjalankan ritual dan juga tempat perlindungan diri.
Pada rumah adat ini pun peletakkan pintu juga tidak sembarangan. Misalnya, pada rumah dengan pintu yang berjumlah tiga, dengan pintu utama di tengah, dan pintu lainnya di bagian kedua sisi rumah. Ini melambangkan sebuah kupu-kupu yang sedang berkembang dan juga berjuang dalam sebuah keluarga besar.
Jenis Rumah Joglo
Ternyata, rumah Joglo juga punya beragam jenis yang harus kamu ketahui lho.
1. Rumah Joglo Sinom
Rumah satu ini didesain dengan menggunakan 36 tiang atau saka dan empat di antaranya merupakan saka guru (tiang utama). Di rumah ini juga terdapat atap dengan empat sisi, yang masing-masingnya memiliki 3 tingkat dan satu bubungan.
Bagian omah pada rumah jenis ini punya tata letak persegi panjang, yang lantainya ditinggikan. Biasanya, rumah jenis ini akan dikelilingi teras yang disebut pringgitan yang menghubungkan bagian pendhopo dan omah.
2. Rumah Pangrawit
Rumah jenis satu ini punya ciri khas berupa lambang gantung dengan atap berbentuk kubah. Di setiap sudut rumah jenis ini, terdapat tiang atau saka. Rumah seperti ini seringkali dijadikan inspirasi rumah-rumah modern.
3. Rumah Jompongan
Joglo Jompongan punya ciri khas berupa atap yang tersusun dua dan punya bubungan atap yang memanjang ke bagian kanan dan kiri. Umumnya, rumah jenis ini memakai pintu geser dan punya denah lantai yang cenderung berbentuk bujur sangkar. Selain itu, rumah seperti ini biasanya tidak banyak penggunaan ornamen hiasan di bagian atapnya, sehingga terlihat polos.
4. Rumah Joglo Mangkurat
Joglo Mangkurat punya ciri khas berupa atas yang tersusun tiga sudut dengan kemiringan yang berbeda. Rumah adat jenis ini umumnya punya batas antara sudut dengan pemakaian lisplank. Bentuk atapnya, biasanya punya susunan atap yang lebih tinggi di bagian tengah.
5. Rumah Hangeng
Rumah jenis ini punya ciri atap tritisan keliling yang luas dan bangunannya yang lebih besar. Joglo Hageng punya proporsi atap utama yang lebih besar, dibanding Joglo Mangkurat ataupun Pangrawit. Selain itu, rumah adat ini juga punya tratak keliling yang kelihatan seperti istana, sehingga lebih menarik dan juga berkelas.
6. Rumah Joglo Lawakan
Joglo Lawakan punya ciri berupa atas yang tersusun dua dengan bentuk yang lebih sederhana. Bagian atapnya lebih meruncing ke atas, tapi memiliki atap yang landau ke bawah serta ukuran yang lebar.
7. Rumah Joglo Panggang Pe
Yang terakhir, adalah rumah adat yang punya empat sampai enam tiang. Berdasar sejarah, rumah adat jenis ini dulu dipakai untuk tempat tinggal dan warung. Jenisnya pun beragam, seperti Gendhang Salirang, Empyak Setangkep, Gendhang Setangkep, Cere Gancet, Trjaumas dan Barengan.
Baca Juga: Mengenal 5 Jenis Rumah Adat Jawa Barat
Memang segala hal tentang adat dan budaya Indonesia sangat beragam dan punya keunikan tersendiri. Keunikan ini pun membuat kita semakin menarik untuk terus mencari tau dan mempelajarinya.