Tempat tinggal atau hunian tetap telah menjadi kebutuhan primer bagi setiap orang hari ini. Maka tak heran jika bisnis jual beli properti menjadi salah satu jenis bisnis yang sangat menggiurkan. Jumlah penduduk yang kian bertambah pada suatu wilayah menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya kebutuhan properti ini.
Karena kebutuhan yang semakin meningkat serta harga properti yang juga semakin fantastis, membuat banyak berlomba-lomba untuk masuk ke dalam dunia bisnis properti ini. Pada dasarnya, masuk ke dalam bisnis properti ini tidaklah mudah. Selain membutuhkan modal yang cukup besar, usaha properti juga perlu kerja sama tim yang kuat. Namun, meskipun demikian, bukan berarti hanya orang-orang tertentu saja yang bisa masuk ke usaha jual beli properti ini.
Jika kamu termasuk pemula dalam bisnis ini, beberapa informasi berikut mungkin bisa membantu kamu dalam memperluas jejaring pasar bisnis properti yang kamu miliki.
Baca Juga: Cara Berbisnis Properti bagi Pemula, Menguntungkan!
Mengenal Bisnis Jual Beli Properti
Usaha properti merupakan cara untuk mengembangkan asset dengan cara membeli properti yang akan dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi di kemudian hari. Pada umumnya, bisnis ini bisa dilakukan oleh perorangan ataupun secara organisasi atau perusahaan. Jika usaha properti ini dilakukan dengan cara perorangan maka jasa jual beli pada umumnya hanya berada di skala kecil saja karena kebutuhan modal yang sangat besar.
Sebaliknya, usaha properti yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan telah memiliki skala yang lebih luas lagi. Hal ini dikarenakan mereka telah memiliki banyak modal sehingga mampu fokus ke berbagai sektor bisnis properti. Beberapa sektor tersebut di antaranya seperti pengadaan lahan, konsultan, konstruksi, pengembang, pemasaran hingga pemeliharaan property.
4 Jenis Bisnis Properti
1. Residential Real Estate
Resident real estate merupakan jenis properti yang berhubungan dengan hunian tempat tinggal. Adapun jenis hunian yang termasuk dari residential real estate ini ialah berupa rumah tapak, apartment, rumah susun, kondominium atau perumahan. Kebanyakan konsumen utama dari resident ini ialah keluarga baru atau pasangan baru.
2. Commercial Real Estate
Kemudian, commercial real estate sendiri ialah jenis property yang ditujukan untuk keperluan usaha. Beberapa contohnya seperti ruko, rumah-kantor, Gedung pertemuan hingga hotel. Para pengusaha hingga kalangan pemerintahan adalah konsumen utama dari jenis properti ini.
3. Industrial Property
Selanjutnya ada pula yang disebut dengan industrial property. Target konsumen dari properti yang satu ini ialah para pengusaha dengan skala yang lebih besar. Biasanya para konsumen membutuhkan properti ini untuk keperluan laboratorium, gudang ataupun pabrik.
4. Special Purpose Property
Kemudian, jenis properti selanjutnya ialah special purpose property. Sesuai namanya, properti yang satu ini ditujukan untuk membangun bangunan dengan fungsi tertentu. Adapun target konsumennya ialah para pengusaha yang ingin membangun area yang lebih luas seperti kawasan olahraga, kolam renang, gedung konser, rumah sakit, sumur minyak dan properti khusus lainnya.
Tips Memulai Bisnis Properti
Jika kamu termasuk pemula dan tertarik untuk menggeluti bisnis properti ini maka cobalah mengaplikasikan beberapa tips berikut ini.
1) Lakukan Research Terlebih Dahulu
Pada dasarnya, setiap jenis bisnis harus diawali dengan melakukan research atau penelitian terlebih dahulu. Riset pasar atau konsumen sangat penting dilakukan untuk mengetahui daya beli dan daya jual di pasaran. Pastikan untuk membeli sebuah properti dengan harga yang wajar. Sebelum benar-benar memutuskan untuk memilih sebuah properti maka kamu harus lebih teliti lagi dalam melakukan perbandingan harga ini.
Riset atau penelitian ini penting dilakukan agar kamu terhindar dari yang namanya terburu-buru dalam membeli properti. Oleh sebab itu, saat melakukan riset ini, kamu wajib mengetahui berbagai seluk beluk tentang properti yang akan kamu beli. Beberapa poin penting yang harus kamu perhatikan selain dari segi harga ialah mengenai lokasi, sarana, prasarana, kebutuhan pasar dan berbagai faktor eksternal lainnya. Adapun faktor eksternal yang dimaksud di antaranya seperti lingkungan, daerah rawan banjir, berada di lokasi strategis dan lain sebagainya.
2) Ambil Peluang Potensial
Ketika kamu telah mulai memahami tentang pentingnya sebuah riset, maka kamu pun tidak akan terburu-buru untuk membeli sebuah properti. Sehingga, ketika kamu telah menemukan properti dengan harga yang wajar dan berada di wilayah yang strategis maka segerelah untuk mengeksekusinya. Manfaatkanlah peluang yang sudah ada di depan mata sebelum harga kembali meroket tajam. Dengan begitu kamu akan cuan berkali-kali lipat saat menjualnya kembali.
3) Miliki Sifat Jujur
Selain masalah modal dan keuletan seorang pebisnis properti, memiliki sifat jujur juga menjadi element yang sangat krusial. Bisa dibilang, jujur adalah pondasi awal agar bisa menciptakan citra yang baik dengan konsumen. Dengan begitu, para konsumen pun akan percaya kepada kamu.
4) Bangun Jejaring Relasi Seluas-luasnya
Networking atau memiki banyak relasi juga sangat penting dalam membangun sebuah bisnis properti. Memiliki jejaring yang luas akan memudahkan kamu untuk mendapatkan informasi seputar dunia properti. Networking ini juga berguna dalam mendapatkan konsumen dengan latar belakang yang berbeda-beda.
5) Mulai dari Orang-orang di Sekitar
Karena kamu termasuk pebisnis properti yang masih pemula maka mulailah memasarkan properti yang kamu punya kepada teman-teman terdekat terlebih dahulu. Kamu bisa mulai dari anggota keluarga, teman ataupun rekan kerja di kantor.
6) Bekerja Sama dengan Pengembang Properti
Setelah jejaring kamu telah luas, maka kamu pun bisa melakukan kerja sama dengan para pengembang properti. Saat bekerja sama dengan developer, pastikan kamu juga melakukan riset tentang harga properti, lokasi properti, harga promosi, diskon dan penawaran menarik lainnya. Karena kamu akan membeli properti yang nantinya akan menjadi milik kamu maka kamu juga wajib untuk mengetahui berbagai informasi spesifik lainnya, mulai dari luas bangunan, gaya rumah ataupun tipe rumah. Kamu juga wajib mengetahui tentang jumlah komisi yang akan kamu dapatkan jika berhasil menjual unit properti. Oleh sebab itu, sangat diperlukan yang namanya perjanjian secara tertulis yang detail serta sah secara hukum agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian harinya.
7) Mencari Calon Pembeli
Jika bisnis properti kamu telah berkembang maka cobalah untuk mencari konsumen di luar orang-orang terdekat kamu. Di bagian ini kamu perlu mempelajari strategi marketing dengan baik untuk bisa menarik banyak konsumen. Manfaatkanlah sosial media dan internet untuk memasarkan properti tersebut. Kamu bisa menggunakan media sosial berupa Facebook, Twitter hingga yang paling trend saat ini ialah TikTok. Jangan lupa untuk memasarkan bisnis properti kamu ini pada forum-forum jual beli rumah. Biasanya di forum-forum tersebut terdapat banyak konsumen yang memang sedang mencari properti untuk dibeli.
Baca Juga: Jangan Ragu, Inilah 7 Tips Sukses Menjalankan Perusahaan Properti
Penutup
Bisnis jual properti ini memang terlihat susah karena membutuhkan modal yang cukup besar. Namun, jika kamu memang tertarik maka mulailah dengan modal yang tidak terlalu besar dulu. Kamu juga bisa memulainya dengan membantu teman menjual properti yang mereka punya. Jika sudah memiliki modal yang cukup selanjutnya, kamu pun bisa membuka bisnis properti kamu sendiri.